DUTANARASI.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengakselerasi pembangunan jaringan irigasi di kawasan pertanian strategis sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pangan daerah. Program ini merupakan langkah prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2022-2026 untuk memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan di Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhamad Rifani, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Pemkab Kukar telah menyelesaikan pembangunan 17 kilometer jaringan irigasi sejak 2022 dengan anggaran sebesar Rp 12 miliar. Pada tahun 2024, direncanakan tambahan 11 kilometer akan dibangun dengan biaya Rp 17 miliar. Total target pembangunan hingga 2026 mencapai 69 kilometer.
“Jaringan irigasi ini sangat penting untuk memastikan pasokan air yang stabil ke lahan pertanian, terutama bagi petani padi sawah, sehingga bisa meningkatkan produktivitas hasil panen,” jelas Rifani, Senin, 4 November 2024.
Pembangunan irigasi ini mencakup lima kawasan strategis di enam kecamatan, yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu. Kawasan Sebulu dan Muara Kaman menjadi prioritas utama, dengan jaringan irigasi yang melayani lahan pertanian seluas 1.520 hektare di enam desa. Sementara di kawasan Tenggarong dan Loa Kulu, irigasi akan mencakup desa Bukit Biru, Jahab, dan Jembayan dengan luas 1.216 hektare.
Di Kecamatan Marangkayu, infrastruktur irigasi difokuskan pada tiga desa utama, yakni Santan Ulu, Semangko, dan Sebuntal, yang mencakup 1.082 hektare lahan. Untuk kawasan Tenggarong Seberang, dua wilayah pertanian terpadu akan mendapatkan dukungan irigasi, mencakup total 13 desa dengan luas lahan mencapai 3.810 hektare.
Dengan total 7.628 hektare lahan yang akan diirigasi di Kukar, Pemkab optimistis bahwa infrastruktur ini akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian. “Program ini menjadi kunci untuk mempersiapkan Kukar sebagai pusat pangan utama, tidak hanya bagi Kaltim tetapi juga untuk mendukung kebutuhan pangan di IKN,” ujar Rifani.
Melalui pengembangan jaringan irigasi yang berkelanjutan, pemerintah daerah berharap sektor pertanian di Kukar dapat tumbuh lebih kompetitif dan berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan secara nasional.(adv)