DUTANARASI.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat sektor pertanian melalui pembangunan embung sebagai upaya mendukung ketahanan pangan daerah. Dalam periode 2021-2026, Pemkab Kukar menargetkan pembangunan 120 embung di lima kawasan pertanian terpadu. Embung ini berfungsi sebagai penampung air untuk irigasi lahan pertanian, membantu petani menghadapi musim kemarau, sekaligus mengurangi risiko banjir saat musim hujan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Rifani, melaporkan bahwa hingga November 2024, sebanyak 68 embung telah selesai dibangun. Pembangunan ini tersebar di enam kecamatan prioritas, yakni Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu. Program ini dirancang untuk mendukung visi Kukar sebagai lumbung pangan Kalimantan Timur dan penopang kebutuhan Ibu Kota Negara Nusantara.
“Embung-embung ini akan mengairi lahan pertanian dengan lebih baik, meningkatkan produktivitas hasil panen, dan mendukung kesejahteraan petani,” ujar Rifani, Kamis, 7 November 2024.
Rifani menambahkan, pada 2024, pihaknya menargetkan pembangunan 23 embung tambahan. Setiap embung dirancang untuk mengairi sekitar 8 hingga 10 hektare lahan pertanian milik kelompok tani. Proyek ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan alokasi anggaran agar pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien.
Sebaran pembangunan embung tahun ini mencakup Kecamatan Tenggarong Seberang I, Tenggarong Seberang II, Sebulu, Muara Kaman, Tenggarong-Loa Kulu, dan Marangkayu. Dengan keberadaan embung tersebut, diharapkan akses air bagi petani menjadi lebih stabil, sehingga mendukung pengelolaan kawasan pertanian terpadu secara berkelanjutan.
“Program ini merupakan langkah nyata Pemkab Kukar dalam memajukan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah dan mengoptimalkan potensi pertanian lokal,” tutup Rifani. (Adv)