
Suasana Rapat DPMD Kukar, tentang pembentukan tim penilai Gelar Teknologi Tepat Guna (Ist)
DUTANARASI.COM — Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan perubahan signifikan dalam pola seleksi lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan kualitas inovasi dan kesiapan peserta sebelum berlaga di tingkat provinsi.
Sebelumnya, lomba TTG tingkat kabupaten biasa digelar pada awal tahun, yakni Januari, dan pemenangnya langsung mewakili Kukar dalam lomba tingkat provinsi yang berlangsung di tahun yang sama. Namun, pola tersebut dinilai kurang memberi ruang persiapan yang cukup bagi para peserta.
“Biasanya kami adakan lomba di Januari, lalu pemenangnya langsung kami kirim ke provinsi di tahun yang sama, tapi ternyata pola ini kurang efektif,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Kukar, Asmir Riyandi Elvandar, saat ditemui di Kantor DPMD Kukar pada Selasa (29/4/2025).
Mengacu pada praktik yang sudah lebih dulu diterapkan oleh beberapa kabupaten/kota lain, DPMD Kukar kini memutuskan menggelar lomba TTG tingkat kabupaten pada Oktober atau November. Dengan demikian, pemenang memiliki waktu persiapan sekitar setahun sebelum mengikuti kompetisi tingkat provinsi.
“Dengan waktu persiapan lebih panjang, peserta bisa lebih matang, baik secara komunikasi, dokumentasi, maupun kelengkapan administratif,” jelas Asmir.
Meski demikian, Asmir mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi tantangan tersendiri. Untuk tahun ini, konsep pelaksanaan Gelar TTG belum bisa sepenuhnya mengacu pada Peraturan Menteri Desa (Permendes) No. 75 Tahun 2022 yang mengatur kegiatan secara komprehensif.
“Idealnya ada temu bicara inovator, pameran, dan banyak kegiatan pembinaan. Tapi karena keterbatasan dana, tahun ini kami fokus pada lomba dan penilaian lapangan saja,” tambahnya.
Kendati terbatas, DPMD Kukar tetap berkomitmen menjaga kualitas pelaksanaan. Sosialisasi dilakukan melalui surat resmi ke seluruh kecamatan, desa, dan kelurahan untuk menjaring peserta, sementara proses penilaian akan dilakukan langsung di lapangan oleh tim yang ditunjuk.
Ke depan, DPMD Kukar berharap kegiatan Gelar TTG bisa digelar secara menyeluruh sesuai panduan Permendes, agar benar-benar menjadi wadah interaksi antara para inovator dan pembina. Harapannya, lomba ini tak hanya melahirkan karya teknologi yang kreatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan riil masyarakat desa. (adv/Iam)