
Kepala DPMD Kukar Arianto, pada saat menggelar pelatihan bagi kader posyandu (Ist)
DUTANARASI.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting melalui penguatan peran kader posyandu di tingkat desa.
Meski tahun anggaran 2025 mengalami rasionalisasi, DPMD Kukar memastikan bahwa upaya pemberdayaan dan pelatihan kader posyandu tetap menjadi prioritas utama. Hal ini dikarenakan kader posyandu memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, sekaligus menjadi garda terdepan dalam upaya preventif dan edukatif di masyarakat.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan mengorbankan aspek kualitas hanya karena adanya pengurangan anggaran. Justru, DPMD memilih untuk lebih selektif dalam merancang program pelatihan yang relevan, aplikatif, dan berorientasi hasil.
“Memang ada rasionalisasi anggaran, tapi itu tidak menghalangi kami untuk terus melatih kader posyandu yang ada. Kami akan terus fokus pada kualitas, bukan kuantitas,” ujar Arianto.
Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek penting, seperti dasar-dasar gizi seimbang, teknik pemantauan tumbuh kembang balita, pengelolaan data posyandu, serta strategi komunikasi dan edukasi kepada masyarakat. Materi pelatihan disusun agar mudah dipahami dan dapat langsung diterapkan di lapangan.
Tak hanya itu, Arianto menekankan bahwa kader posyandu juga didorong untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sehat di desa. Dengan keterampilan yang memadai, para kader diharapkan mampu memberikan penyuluhan yang efektif, melakukan deteksi dini masalah gizi, serta menjadi penghubung antara layanan kesehatan dan warga.
“Harapannya, dengan lebih banyak kader yang terlatih, mereka bisa lebih mandiri dan mampu menjalankan tugas mereka dengan lebih baik,” katanya.
Upaya ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat untuk memperkuat layanan dasar di tingkat desa dalam rangka menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Melalui pelatihan yang berkesinambungan, DPMD Kukar berharap dapat membentuk ekosistem pelayanan kesehatan berbasis komunitas yang efektif dan berdaya tahan.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, target penurunan angka stunting di Kukar diharapkan dapat tercapai secara berkelanjutan dan merata di seluruh kecamatan. (adv/Iam)