DUTANARASI.COM – Indonesia saat ini berada dalam masa bonus demografi, sebuah periode yang menawarkan peluang besar bagi generasi muda untuk berperan dalam kemajuan ekonomi dan sosial. Namun, untuk memaksimalkan manfaat dari kondisi ini, pemuda Kaltim diingatkan untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan daya saing. Kepala Seksi Kepemimpinan Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim, Rusmuliyadi, mengungkapkan bahwa pemuda harus siap menghadapi tantangan dan tidak boleh terjebak dalam zona nyaman.
Dalam seminar bertema “Peluang Bonus Demografi dan Tantangan Daya Saing Pemuda,” Rusmuliyadi menyampaikan bahwa generasi muda perlu lebih waspada terhadap peluang yang ada di era bonus demografi ini. “Bonus demografi membawa banyak potensi, namun jika pemuda tidak siap, mereka bisa tertinggal. Pemuda harus keluar dari zona nyaman dan meningkatkan kompetensi agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Rusmuliyadi.
Menurutnya, untuk bisa memanfaatkan bonus demografi secara optimal, pemuda Kaltim harus memiliki daya saing yang tinggi. “Pemuda harus siap mengambil peran lebih besar, baik sebagai pemimpin, pengusaha, maupun inovator. Hanya dengan daya saing yang kuat, pemuda bisa benar-benar memanfaatkan peluang ini,” tegasnya.
Rusmuliyadi juga berharap, kedepannya, pemuda Kaltim bisa mengisi posisi-posisi strategis di tingkat nasional. “Saya ingin melihat pemimpin masa depan dari Kaltim bukan hanya sebagai bupati atau wali kota, tetapi juga di posisi yang lebih tinggi, bahkan menteri. Kita perlu lebih banyak pemuda asli Kaltim yang dapat membawa perubahan di tingkat nasional,” tambahnya.
Seminar ini juga mengangkat pentingnya regenerasi pemimpin di tengah dinamika perubahan yang cepat. Pemuda Kaltim diharapkan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman, mengembangkan keterampilan baru, dan terus berinovasi untuk memanfaatkan peluang yang ada di era bonus demografi. Dengan langkah tersebut, Rusmuliyadi optimis bahwa generasi muda Kaltim akan siap untuk menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan daerah dan bangsa.