
Lahan tanaman sayur yang berada di Desa Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu (Duta Narasi)
DUTANARASI.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) berkomitmen terus mendorong optimalisasi sektor pertanian sebagai bagian dari strategi besar mewujudkan ketahanan pangan daerah secara berkelanjutan.
Salah satu pendekatan konkret yang dilakukan adalah mendorong pemerintah desa mengalokasikan sebagian Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) untuk kegiatan yang mendukung pertanian lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebut desa memiliki posisi strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.
“Kalau kita bicara ketahanan pangan, tidak bisa hanya dari pemerintah kabupaten. Desa justru punya potensi besar yang harus digerakkan,” ujarnya saat ditemui awak media baru-baru ini.
Ia mencontohkan Desa Sumber Sari di Kecamatan Loa Kulu sebagai wilayah dengan potensi pertanian besar, memiliki lebih dari 300 hektar lahan sawah, 100 hektar hortikultura, dan 60 hektar perkebunan, dengan komoditas unggulan padi, bayam, kangkung, sawi, kubis, dan buncis.
“ADD harus diarahkan untuk mendukung sektor ini, baik melalui pembangunan irigasi, bantuan benih dan pupuk, hingga pelatihan petani yang berkelanjutan,” tegas Arianto.
Selain Sumber Sari, beberapa desa lain dengan potensi pertanian signifikan antara lain Desa Jembayan Tengah, Margahayu, Bhuana Jaya, dan Rapak Lambur. Bahkan Desa Kota Bangun I dan Kahala memiliki potensi besar yang belum tergarap maksimal.
“Potensinya sudah ada. Tinggal bagaimana desa dan masyarakatnya bisa berinovasi dan lebih proaktif dalam memaksimalkan pengelolaan pertaniannya dengan cara yang tepat,” tambah Arianto.
Ia juga menyoroti peran strategis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam penguatan sektor ini. Desa dapat mengalokasikan hingga 20 persen dari ADD untuk mendukung unit usaha pertanian yang dikelola BUMDes, selama kelembagaannya sehat secara administratif dan operasional.
DPMD Kukar juga akan memberikan pendampingan teknis dan pelatihan intensif kepada pemerintah desa dan kelompok tani untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian dan pengelolaan sumber daya secara optimal.
Upaya ini diharapkan menjadi fondasi terciptanya lumbung pangan mandiri yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di masing-masing desa, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah secara menyeluruh. (adv/Iam)