DUTANARASI.COM – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah meluncurkan sebuah inovasi bernama Ruang Produksi Pada Kawasan Padi Sawah (Rapak) Kukar, yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Inisiatif ini dipimpin oleh Kepala Bidang Sarpras Distanak Kukar, Moh. Rifani, dengan bimbingan Muhamad Harry dan pengawasan Kepala Dinas Distanak Kukar, Muhammad Taufik. “Melalui Rapak Kukar, kami ingin memastikan bahwa pembangunan pertanian bersifat terarah dan tidak lagi parsial, sehingga menghasilkan peningkatan nyata dalam produksi,” ungkap Rifani, Selasa (8/10/2024).
Rapak Kukar diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi tantangan pengelolaan lahan di Kukar, khususnya di kawasan-kawasan yang telah ditetapkan sebagai prioritas. Inovasi ini terinspirasi dari pelatihan yang diikuti Rifani di Pusat Pelatihan dan Pengembangan serta Kajian Desentralisasi Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia di Samarinda, yang mendorong peserta untuk menciptakan inovasi yang relevan dengan tugas pokok mereka.
Saat ini, terdapat 13 kawasan yang telah dipetakan di Kukar, namun hanya 5 kawasan dengan luas lebih dari 1.000 hektar yang menjadi fokus utama program ini. Kawasan prioritas tersebut meliputi Sebulu-Muarakaman, Tenggarong Seberang 1 dan 2, Tenggarong, dan Marangkayu, yang dipilih berdasarkan potensi produktivitasnya.
Meskipun fokus program adalah pada kawasan besar, Rifani menekankan bahwa kawasan yang lebih kecil tetap menjadi perhatian. “Kami akan tetap memperhatikan kawasan yang lebih kecil, tetapi fokus utama kami adalah kawasan dengan luas 1.000 hektar ke atas,” jelasnya.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas yang dapat diukur secara jelas. Dalam sistem pemetaan yang diterapkan di Rapak Kukar, kawasan dengan produktivitas rendah diberi tanda merah, kawasan dengan produktivitas menengah diberi tanda kuning, dan kawasan dengan produktivitas tinggi diberi tanda hijau. Sistem ini memungkinkan pemerintah untuk dengan mudah mengidentifikasi daerah yang memerlukan intervensi lebih besar.
Akhirnya, Rapak Kukar diharapkan dapat memberikan manfaat nyata, baik dalam bentuk output fisik maupun outcome berupa peningkatan kesejahteraan petani. “Tujuan akhir kami adalah meningkatkan produktivitas pertanian, yang pada gilirannya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat petani di Kukar,” tutup Rifani.(adv/distanakkukar)