DUTANARASI.COM – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara nomor urut 03, Dendi Suryadi-Alif Turiadi (DEAL), memaparkan delapan program unggulan dalam debat pertama Pilkada Kukar yang digelar di Hotel Puri Senyiur, Samarinda, pada Senin (12/11/2024).
Program-program tersebut dirancang untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Kukar dengan fokus pada kesejahteraan sosial dan pemerintahan yang lebih responsif.
Dendi dan Alif, yang diusung oleh koalisi partai KIM Plus, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas hidup warga melalui beberapa kebijakan strategis. Salah satu program unggulan adalah penyediaan pendidikan dan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat.
Selain itu, mereka juga berencana untuk mengalokasikan dana desa antara Rp2 hingga Rp10 miliar per desa, serta memberikan bantuan operasional bagi lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), posyandu, karang taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
Dalam bidang infrastruktur, pasangan DEAL berencana untuk memberikan bantuan sebesar Rp100-200 juta per RT per tahun dan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dengan alokasi dana hingga Rp1 miliar.
Selain itu, mereka juga memperhatikan kebutuhan kaum milenial dan Gen Z dengan menyediakan ruang kerja bersama (co-working space), Wi-Fi gratis, serta insentif untuk tenaga agama, seperti guru ngaji dan guru sekolah minggu.
“Kami akan menjadi kepala daerah yang benar-benar berpihak pada rakyat, dengan menjamin kesejahteraan sosial yang adil dan merata, serta membangun tata kelola pemerintahan yang responsif dan transparan,” ujar Dendi dalam debat tersebut.
Dendi juga menyoroti pentingnya pendidikan gratis untuk mengatasi masalah anak putus sekolah dengan mengalokasikan 20 persen APBD untuk sektor pendidikan.
Program ini mencakup pembiayaan kebutuhan dasar sekolah, seperti seragam, tas, sepatu, buku, serta perbaikan sarana sekolah agar anak-anak Kukar dapat belajar dalam lingkungan yang nyaman.
Selain itu, pasangan DEAL memiliki visi jangka panjang dalam hal energi terbarukan, dengan target nol energi fosil pada 2045. Pembangunan energi di desa-desa akan memanfaatkan sumber daya alam lokal, seperti tenaga surya, air, dan panas bumi.
Masalah infrastruktur dasar juga menjadi perhatian utama mereka. Dendi menegaskan pentingnya peningkatan akses jalan, listrik, air bersih, dan sinyal telekomunikasi di berbagai kecamatan, terutama di daerah terpencil seperti Pulau Sepatin dan Muara Pantuan yang saat ini hanya mendapatkan pasokan listrik pada malam hari.
Dalam upaya ini, mereka berencana untuk menarik investor guna memperbaiki infrastruktur dasar di seluruh wilayah Kukar.
“Kami yakin delapan program unggulan ini akan membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Kukar dan menjawab kebutuhan mendesak mereka,” ujar Dendi menutup pernyataan.
Pasangan Dendi-Alif berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Kutai Kartanegara dan memastikan pembangunan yang lebih baik dan merata. (dm)