
DUTANARASI.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menggalakkan pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) sebagai upaya memperkuat sinergi lintas desa dalam percepatan pembangunan wilayah.
Hingga Mei 2025, sebanyak 12 kecamatan telah memiliki BKAD aktif, sementara enam kecamatan lainnya ditargetkan menyusul tahun ini.
BKAD dirancang sebagai lembaga strategis yang mewadahi kerja sama antardesa dalam berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, layanan sosial, hingga pemberdayaan masyarakat.
DPMD Kukar memastikan proses pembentukan dilakukan secara bertahap dengan pendampingan intensif, agar tidak berhenti pada aspek formalitas semata.
“BKAD dibentuk lewat musyawarah desa dan kecamatan. Dari situ dipilih perwakilan desa untuk menjadi anggota,” terang Kepala Bidang Kerjasama Desa DPMD Kukar, Dedy Suryanto, baru ini.
Menurut Dedy, format kelembagaan BKAD cukup fleksibel dan memungkinkan kolaborasi lintas wilayah, misalnya di Kecamatan Loa Janan, desa-desa di wilayah ini dapat bermitra dengan desa dari kecamatan lain jika ada kesepahaman.
“Intinya, kolaborasi tetap bisa dilakukan sepanjang ada kesepahaman, kami bantu dari SK sampai proses sosialisasinya agar berjalan efektif,” jelasnya.
BKAD tidak hanya menjadi forum komunikasi dan sinergi, tetapi juga berfungsi sebagai penguat tata kelola desa dan pengelolaan sumber daya secara efisien, kata dia, setiap bidang kerja dalam BKAD harus dikoordinasikan oleh tim khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi wilayah masing-masing.
Inisiatif ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap regulasi, melainkan strategi nyata untuk mendorong pemerataan pembangunan desa.
“Kita di DPMD optimistis, dengan penguatan kolaborasi antardesa, berbagai program pembangunan akan berjalan lebih terintegrasi dan memberi dampak langsung bagi masyarakat desa di Kukar,” pungkasnya. (adv/Iam)